Jakarta, CNN Indonesia —
Misi Polaris Dawn Pada Akhirnya berhasil diluncurkan, Selasa (10/9), dengan roket Falcon 9 milik SpaceX dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Ini merupakan misi antariksa pertama yang semua awaknya berasal dari kalangan sipil.
Misi Polaris Dawn, sedianya dijadwalkan meluncur hari ini di pukul 3.38 ET atau pukul 14.38 WIB. Berbeda dengan, karena cuaca tidak Membantu, roket Pada Akhirnya baru bisa meluncur pukul 5.23 ET atau pukul 16.23 WIB.
“Polaris Dawn lepas landas!” cuit akun SpaceX di X, Selasa (10/9).
Misi tersebut dipimpin oleh miliuner Jared Isaacman, CEO Shift4 Payments, yang Bahkan menggagas misi ini.
Tiga kru lainnya Merupakan Scot “Kidd” Poteet, seorang pensiunan Angkatan Udara AS, serta Anna Menon dan Sarah Gillis, yang merupakan insinyur SpaceX.
Mengutip AFP, tujuan utama misi ini Merupakan perjalanan luar angkasa atau spacewalk pertama yang seluruhnya terdiri dari orang-orang non-profesional. Mereka Berencana mengenakan pakaian aktivitas luar angkasa (EVA) SpaceX yang baru dikembangkan dan dilengkapi dengan layar head-up, kamera helm, serta sistem mobilitas bersama yang canggih.
Pada hari pertama misi mereka, pesawat Berencana meluncur sangat tinggi sehingga Berencana memasuki sabuk radiasi Van Allen, sebuah wilayah yang penuh dengan partikel bermuatan energi tinggi yang dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia dalam waktu yang lama.
Misi ini sempat tertunda beberapa kali, awalnya karena masalah teknis pada menara peluncuran dan kemudian karena kendala cuaca.
Keempat awak pesawat antariksa ini sebelumnya Pernah terjadi menjalani pelatihan selama lebih dari dua tahun untuk mempersiapkan misi penting ini. Mereka Bahkan mencatat ratusan jam di simulator serta terjun payung, pelatihan sentrifugal, menyelam, dan mendaki gunung berapi Ekuador.
Polaris Dawn Berencana menjadi misi pertama dari tiga misi di bawah program Polaris, sebuah kolaborasi antara Isaacman, pendiri perusahaan teknologi Shift4 Payments, dan SpaceX milik miliarder Elon Musk.
Ditambah lagi dengan, mereka Bahkan Berencana menguji komunikasi satelit berbasis laser antara pesawat ruang angkasa dan Starlink, konstelasi satelit internet SpaceX yang berkekuatan lebih dari 6.000, dalam upaya untuk Mengoptimalkan kecepatan komunikasi ruang angkasa, dan melakukan 36 eksperimen ilmiah.
Di antaranya Merupakan pengujian dengan lensa kontak yang disematkan dengan mikroelektronika untuk terus memantau perubahan tekanan dan bentuk mata.
(tim/dmi)
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA