Jakarta, CNN Indonesia —
Rabu Wekasan lekat dengan Kebiasaan Jawa tapi ada sederet amalan yang bisa dilakukan. Lantas, apa Rabu Wekasan dalam Islam itu ada?
Rabu Wekasan jatuh tiap Rabu terakhir di bulan Safar atau 4 September 2024 menurut kalender Hijriah. Kebiasaan ini masih dilestarikan umat Islam khususnya di Sumatera dan Jawa.
Terdapat rangkaian kebiasaan dan amalan dalam rangka menolak bala sebab diyakini bulan Safar Merupakan bulan penuh kesialan.
Apakah Rabu Wekasan dalam Islam itu ada?
Dalam Islam, tidak ada label baik-buruk atau hoki-sial terhadap hari dan bulan. Islam mengajarkan bahwa hari-hari, bulan-bulan berjalan seturut kehendak Allah SWT.
Hanya saja, saat menilik era jahiliyah atau era sebelum kedatangan Nabi, masyarakat kala itu termasuk bangsa Arab menganggap Safar Merupakan bulan sial.
Melansir dari NU Online, meski masyarakat Pernah hidup di dunia modern dan menerapkan ajaran Islam dengan lebih relevan, anggapan seperti itu masih diyakini beberapa kalangan.
Rasulullah saja pernah berupaya meluruskan dengan mengatakan,
Tidak ada wabah (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah), tidak pula ramalan sial, tidak pula burung hantu Serta tidak ada kesialan pada bulan Safar. Menghindarlah dari penyakit kusta sebagaimana engkau menghindari singa.” (HR Imam al-Bukhari dan Muslim).
Oleh karenanya, amalan yang dianjurkan selama Rabu Wekasan tidak ditujukan untuk menolak bala atau kesialan, tapi untuk makin mendekatkan diri pada Allah SWT.
Amalan di Rabu Wekasan antara lain, berdoa sebab doa apa pun Berniat dikabulkan, memohon ampun pada Allah SWT, dan membaca Al-Qur’an.
(els/pua)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA