Jakarta, CNN Indonesia —
Pasukan tentara Ukraina kembali menghancurkan salah satu jembatan strategis di daerah Kursk sebagai serangan balik ke Rusia. Ini merupakan serangan jembatan kedua Ukraina sejak Jumat (16/8) lalu.
“Minus satu jembatan lagi! Penerbangan Angkatan Udara Ukraina terus merampas kemampuan logistik lawan dengan serangan udara presisi yang secara signifikan jalannya pertempuran,” kata Komandan Angkatan Laut Ukraina Mykola Oleshchuk lewat Telegram, dikutip dari Reuters, Minggu (18/8).
Meski demikian, Oleshchuk tidak mengungkapkan secara detail kapan pasukannya melakukan serangan ke jembatan di atas Sungai Seym itu.
Di sisi lain, Oleshchuk mengunggah video serangan tersebut. Video itu memperlihatkan awan besar dari ledakan di sebuah jembatan dan salah satu bagiannya hancur.
Rusia mengecam serangan yang membuat jembatan tersebut hancur. Pihak Kyiv berjanji Berencana membalas serangan itu dengan Menyajikan “respons yang pantas”.
[Gambas:Video CNN]
Ukraina mengerahkan ribuan tentara lengkap dengan puluhan tank, kendaraan lapis baja, dan peralatan tempur lainnya ke Sebanyaknya wilayah di perbatasan Rusia, termasuk Provinsi Kursk.
Per Selasa (13/8), Pemimpin Negara Volodymyr Zelensky bahkan mengklaim pasukannya Pernah menguasai 74 permukiman di Kursk, sekitar 50-170 kilometer dari perbatasan Ukraina.
Pada Kamis (15/8), Zelensky mengatakan pasukan Ukraina Bahkan Sebelumnya menduduki Kota Sudzha, 105 kilometer dari barat daya Kursk.
Panglima militer Ukraina Oleksandr Syrskyi mengatakan saat itu pasukan Ukraina Pernah merangsek sejauh 35 kilometer masuk ke dalam wilayah Rusia sejak menduduki Kursk.
Tentara Ukraina menjadi pasukan asing pertama yang menginjak masuk wilayah Rusia sejak Konflik Bersenjata Dunia 2 setelah melancarkan invasi balasan ke Sebanyaknya wilayah di perbatasan Negeri Beruang Merah.
Sebanyaknya media Barat seperti CNN dan lembaga penyiaran publik Amerika Serikat, PBS, melaporkan intrusi mengejutkan militer Ukraina sejak awal Agustus lalu ini merupakan serangan lintas teritorial terbesar yang dihadapi Rusia sejak menginvasi negara tetangganya itu pada Februari 2022 lalu.
Sementara itu, CNN, Bahkan menuturkan invasi balasan Ukraina ini menimbulkan rasa malu yang besar bagi Rusia dan mengubah dinamika Konflik Bersenjata dengan Kyiv.
(pra)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA