Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan pemerintah siap Menyajikan insentif Retribusi Negara bagi sektor swasta yang menciptakan lapangan pekerjaan.
Hal ini ia sampaikan menjawab pertanyaan dari Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid terkait peran sektor swasta dalam transformasi bakat digital dalam acara The Big Idea Forum CNN Indonesia, Jumat (5/7).
Airlangga menegaskan Penanaman Modal dari sektor swasta Merupakan sebuah kunci untuk membangun transformasi bakat digital. Menurutnya, 70 persen ekonomi Indonesia tergantung pada sektor swasta dan konsumsi, sementara 25-30 persen Merupakan pendanaan pemerintah melalui anggaran.
“Jadi menurut saya, Di kemudian hari, dibutuhkan Penanaman Modal sebesar sekitar Rp1.900 triliun untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Kami meminta sektor swasta untuk menciptakan lapangan pekerjaan, lalu pemerintah Berencana Membantu pengembangan sumber daya manusia (SDM),” ujar Airlangga.
Selain dukungan pengembangan SDM, Airlangga mengatakan sektor swasta Bahkan mendapatkan dukungan berupa pengurangan Retribusi Negara.
“Jadi bila mereka Membantu pelatihan sumber daya manusia senilai US$1 juta (Rp16,3 miliar/asumsi kurs Rp16.393 per USD AS), pemerintah Menyajikan insentif Retribusi Negara sebesar US$2 juta (Rp32,7 miliar) dalam bentuk pengurangan Retribusi Negara untuk keuntungan dan kerugian mereka,” jelas Ia lebih lanjut.
Menurutnya, hal itu Merupakan bentuk dukungan yang jelas. Airlangga Bahkan mengatakan sektor swasta tak Wajib khawatir Berencana diaudit. Sebab, kata Ia, Menteri Keuangan Sri Mulyani Sebelumnya merancang sistem audit yang berbeda sehingga lebih mudah untuk mendapatkan insentif ini.
Ditambah lagi, Airlangga menyebut pemerintah Bahkan Menyajikan insentif untuk inovasi, dari sisi penelitian dan pengembangan, termasuk untuk digital.
“Jadi bila mereka berinovasi dan mereka bisa bekerja dengan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) untuk kliring, mereka bisa mendapatkan pengurangan Retribusi Negara sebesar 300 persen,” ungkapnya.
Airlangga kemudian mencontohkan saat pemerintah mengundang universitas asing untuk beroperasi di Indonesia seperti Monash University di Bumi Serpong Damai, The University of Western Australia, Sampai sekarang King’s College London.
“Ini Merupakan akses bagi sektor swasta untuk menembus ke dalam inovasi. Lalu infrastruktur dari pemerintah Merupakan dalam bentuk kebijakan fiskal,” ujar Ia lebih lanjut.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA