Bisnis  

Kemenperin Catat 2.109 Industri Terdampak Bencana Sumatra


Jakarta, CNN Indonesia

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat lebih dari 2.000 industri yang terdampak bencana Bencana Banjir-longsor di Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Aceh.

Sekjen Kemenperin Eko SA Cahyanto mengatakan data tersebut tercatat per 30 Desember 2025. Di mana, proses pemulihan terus dilakukan secara bertahap.

“Lebih dari 2.000 industri kecil dan menengah yang kami identifikasi terdampak akibat bencana tersebut,” ujar Eko dalam Konferensi Pers Akhir Tahun Capaian Kinerja Industri 2025 di Kantor Kemenperin, Rabu (31/12).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara rinci, industri yang terdampak di sektor Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) sebanyak 5 industri (Sumut). Lalu, Industri Agro yang terdampak sebanyak 28 industri (Sumut) dan 6 industri (Sumbar).



Selanjutnya, sektor Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) yang terdampak sebanyak 3 industri (Aceh) dan 1 industri (Sumbar). Kemudian, sektor Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKM) sebanyak 1.647 industri (Aceh), 52 industri (Sumut) dan 367 industri (Sumbar).

“Untuk industri besar memang tidak Berlebihan yang terdampak, Sekalipun untuk industri kecil dan menengah sangat besar sekali terdampak di daerah-daerah khususnya di Aceh dan di Sumatra Barat,” jelasnya.

Imbas dampak yang besar ini, sejak awal Kementerian Perindustrian Sebelumnya mendorong seluruh perwakilan di daerah Sampai saat ini pelaku usaha industri, baik secara mandiri maupun melalui asosiasi ikut Membantu mempercepat pemulihan di tiga provinsi bencana tersebut.

“Bantuan-bantuan yang diberikan oleh pemerintah, lembaga-lembaga swasta, maupun kelompok-kelompok masyarakat itu nyaris semuanya Merupakan produk-produk industri,” terangnya.

Untuk 2026, Kemenperin Bahkan Sebelumnya merancang program khusus yang Nanti akan fokus pada upaya pemulihan industri di tiga provinsi tersebut. Setidaknya, ada lima tahap yang Nanti akan dijalankan, pertama, koordinasi dan pendataan industri yang terdampak, Sebelumnya dimulai sejak Di waktu ini.

Kedua, pemetaan kebutuhan. Ketiga, penetapan industri kecil penerima bantuan. Keempat, pemberian bantuan mesin dan peralatan dan terakhir pemulihan produksi.

“Nanti Nanti akan kami lakukan verifikasi secara langsung di awal tahun ini untuk memastikan Supaya bisa industri-industri kecil yang terdampak di sana bisa segera memulai lagi aktivitasnya, sehingga mereka Bahkan secara mandiri bisa memulai kegiatan serta memproduksi untuk kebutuhan paling tidak di daerah tersebut,” pungkasnya.

(ldy/sfr)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA