Jakarta, CNN Indonesia —
Gereja Keluarga Kudus (Holy Family Church) di Jalur Gaza Palestina hancur akibat serangan militer Israel pada Kamis (15/7). Gereja itu merupakan satu-satunya di Jalur Gaza dan Pernah terjadi menjadi tempat perlindungan bagi komunitas Katolik di wilayah tersebut,
Dilansir dari Catholic World, serangan langsung ke kompleks Gereja Keluarga Kudus menyebabkan tiga orang tewas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, sebanyak 14 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka, termasuk Pastor Gabriel Romanelli, imam paroki setempat, yang terluka ringan akibat serpihan ledakan.
Dalam pernyataan resminya, Paroki Latin Yerusalem menyebut bahwa serangan terjadi sekitar pukul 10.20 pagi waktu setempat dan mengenai kompleks gereja yang Bahkan merupakan bagian dari jaringan pelayanan sosial dan pendidikan gereja Katolik di Gaza.
Komunitas yang tinggal di kompleks ini merupakan warga sipil yang sebelumnya mencari perlindungan di dalam gereja sejak Konflik Bersenjata pecah pada Oktober 2023.
Rumah dan harta benda mereka Pernah terjadi hancur, dan mereka berharap setidaknya tempat suci itu bisa memberi rasa Aman.
“Gereja diserang pagi ini, menyebabkan luka-luka di antara mereka yang berada di dalam, termasuk imam paroki,” tulis Paroki Latin dalam pernyataan awal yang dilansir Catholic World.
Tempat perlindungan terakhir warga
Gereja Keluarga Kudus merupakan bagian dari kompleks Biara Latin yang dikelola langsung oleh Paroki Latin Yerusalem.
Kompleks ini terdiri dari sekolah dengan 300 murid, taman kanak-kanak untuk 50 anak, rumah pastor, serta bangunan gereja itu sendiri.
Di dalamnya Bahkan terdapat dua komunitas biarawati yang menjalankan berbagai aktivitas pastoral, serta mengelola dua rumah untuk anak-anak dan lansia penyandang Penyandang Disabilitas.
Sekolah Keluarga Kudus sendiri didirikan pada tahun 1974 dan dikenal luas sebagai sekolah Unggul di Gaza.
Sekolah ini Menyediakan pendidikan Istimewa, pertukaran Kebiasaan, atmosfer Kristiani, serta pelajaran agama untuk anak-anak Kristen.
Menurut Paroki Latin Yerusalem, sekolah tersebut Di waktu ini memiliki sekitar 657 murid dan, seperti banyak institusi pendidikan di Gaza, menghadapi masalah kelebihan kapasitas.
Dukungan Vatikan
Serangan terhadap kompleks Keluarga Kudus langsung dikecam keras oleh Paroki Latin.
Dalam pernyataan lanjutan, mereka menyebut serangan itu sebagai “tragedi besar dan penargetan terhadap warga sipil tak bersalah dan tempat suci.”
“Meskipun demikian tragedi ini bukanlah yang paling besar atau paling mengerikan dibanding banyak kejadian lain yang Pernah terjadi menimpa Gaza. Kematian, penderitaan, dan kehancuran ada di mana-mana,” tulis Paroki Latin.
Pihak gereja Bahkan menyerukan Supaya bisa para pemimpin dunia segera bertindak menghentikan Konflik Bersenjata yang disebut mereka sebagai sesuatu yang “secara moral dan kemanusiaan tidak dapat dibenarkan.”
Dari Vatikan, Paus Leo XIV melalui Sekretaris Negara Kardinal Pietro Parolin menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa.
Sang Paus Bahkan menyampaikan solidaritas spiritual kepada Pastor Romanelli dan seluruh komunitas paroki, serta kembali menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza.
Militer Israel menyatakan Di waktu ini sedang menyelidiki insiden ini.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Oren Marmorstein, menyampaikan “penyesalan mendalam atas kerusakan yang menimpa Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza serta atas jatuhnya korban sipil.”
Ia menambahkan bahwa Dalang insiden tersebut masih belum jelas dan hasil penyelidikan Berencana diumumkan secara transparan.
Sebelumnya, pada Desember 2024, gereja ini Bahkan sempat mengalami kerusakan sebagian akibat serangan di sekitar wilayahnya.
Insiden tersebut saat itu Bahkan mendapatkan kecaman dari para pemimpin gereja di Tanah Suci.
(zdm/rds)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA