Jakarta, CNN Indonesia —
Polisi Turki Pernah menahan 1.113 orang di seluruh negeri selama lima hari aksi unjuk rasa, usai tokoh oposisi sekaligus musuh Kepala Negara Recep Tayyip Erdogan, Ekrem Imamoglu ditangkap.
Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya mengonfirmasi jumlah total penangkapan pada Senin (24/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski Unjuk Rasa diwarnai penangkapan, kontributor Aljazeera melaporkan tindakan itu tak Berniat bisa melemahkan oposisi.
“Mereka bilang tak Berniat mundur. Bahkan, mereka meminta lebih banyak orang bergabung dalam Protes,” demikian laporan jurnalis Al Jazeera, Aksel Zaimovic.
Para pedemo, lanjut Ia, menyerukan pemboikotan media pro pemerintah.
“[Boikot] semua media yang tak meliput Unjuk Rasa ini, Bahkan perusahaan yang punya hubungan dengan pemerintah,” ungkap Zaimovic.
Protes besar-besaran di Turki muncul usai Imamoglu yang Bahkan Wali Kota Istanbul ditangkap polisi pada pekan lalu. Ia dan Sebanyaknya pihak mengatakan penangkapan itu bermotif politik.
Pemerintah Turki menyangkal penangkapan Imamoglu bermotif politik, dan menegaskan bahwa Lembaga Peradilan negara itu independen.
Unjuk Rasa bermula dari Istanbul kemudian menyebar ke 55 dari 88 provinsi di Turki. Secara luas, Imamoglu dipandang sebagai satu-satunya politikus yang bisa menjadi tantangan bagi Erdogan.
Di tengah Protes itu, Erdogan justru menyalahkan oposisi yang memicu kerusuhan dalam aksi massa.
(isa/dna)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA