Jakarta, CNN Indonesia —
Afrika Selatan (Afsel) bereaksi keras terhadap ancaman Pemimpin Negara Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memotong bantuan. Lewat Menteri Mineral dan Perminyakan Gwede Mantashe, Afsel menyatakan negara-negara maju tidak boleh menindas negara-negara berkembang hanya karena mereka Menyediakan dana.
“Negara yang Pada Sekarang sedang berkembang tidak boleh menjadi dasar untuk ditindas; setiap negara Dianjurkan diberi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang Sampai sekarang kapasitas penuh tanpa ditindas,” kata Gwede Mantashe kepada penyiar lokal Newzroom Afrika, seperti dilansir Anadolu.
“Penindasan tidak boleh diterima dalam keadaan apa pun,” tambahnya.
Komentar Mantashe muncul setelah Trump pada Minggu (2/2) mengancam Nanti akan memotong semua pendanaan masa depan untuk Afrika Selatan.
Pemimpin Negara Afsel Cyril Ramaphosa menandatangani RUU Pengambilalihan menjadi undang-undang bulan lalu, yang memungkinkan badan-badan negara untuk mengambil alih tanah demi kepentingan publik untuk berbagai keperluan.
Trump mengancam Nanti akan memangkas pendanaan masa depan untuk Afrika Selatan atas dugaan perampasan tanah dan penganiayaan terhadap “kelompok masyarakat tertentu.”
“Afrika Selatan menyita tanah, dan memperlakukan kelompok masyarakat tertentu dengan SANGAT BURUK. Ini Merupakan situasi buruk yang bahkan tidak ingin disebutkan oleh Media Kiri Radikal. PELANGGARAN HAM besar-besaran, paling tidak, Pada Sekarang sedang terjadi di depan mata semua orang,” ujar Trump di platform Truth Social miliknya.
Ramaphosa Bahkan menolak klaim Trump pada hari Senin (3/2), dengan mengatakan pemerintah Afsel “tidak menyita” tanah apa pun.
“Undang-Undang Perampasan yang baru-baru ini diadopsi bukanlah instrumen penyitaan tetapi proses hukum yang diamanatkan oleh konstitusi yang memastikan akses publik terhadap tanah secara adil dan setara sebagaimana dipandu oleh konstitusi,” kata Ramaphosa dalam sebuah pernyataan.
“Pemerintah Afrika Selatan tidak menyita tanah apa pun,” lanjutnya.
Mantashe mengatakan AS seharusnya menyampaikan kekhawatirannya melalui saluran diplomatik resmi, daripada menghina Afrika Selatan di depan umum dan mengharapkan Afrika Selatan menerimanya karena mereka Merupakan kekuatan dan ekonomi yang kuat.
“Kita punya kedaulatan yang Dianjurkan dilindungi. Kita punya negara yang Dianjurkan dihormati,” ujar Mantahse.
Terkait acara pembukaan Africa Mining Investment Summit selama empat hari di Cape Town, Mantashe mengatakan, “Mari kita mobilisasi Afrika; mari kita tahan (pasokan) mineral ke AS. Kalau mereka tidak memberi kita uang, jangan beri mereka mineral.”
Ia mengatakan AS mengambil mineral Afrika sambil mengklaim menarik pendanaan. “Kita punya mineral di benua itu; oleh karena itu, kita punya sesuatu yang kita miliki,” katanya, seraya menambahkan, “Kami bukan sekadar pengemis.”
(wiw)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA