Bandarlampung, CNN Indonesia —
Akibat intensitas curah hujan lebat pada Jumat (17/1) sore Sampai saat ini malam, tanggul Way Ketibung jebol dan air sungai Way Sekampung meluap Sampai saat ini merendam ratusan hektar tanaman padi sawah milik petani di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung.
Ratusan hektar sawah yang terendam Bencana Banjir ini berada di Desa Sinar Pasemah, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan, membuat daerah itu seperti danau.
Pantauaan CNNIndonesia.com dilokasi Bencana Banjir, Minggu (18/1) siang, luapan air yang menggenangi ratusan hektar sawah di Desa Sinar Pasemah ini menutupi tanaman padi yang baru berumur sekitar dua minggu Sampai saat ini satu bulan.
Bahkan ketinggian air yang merendam ratusan hektar sawah ini, mencapai 2 meter lebih Sampai saat ini gubuk-gubuk yang berada di sawah pun hanya tinggal terlihat bagian atapnya saja.
Luapan Bencana Banjir yang menggenangi ratusan hektar sawah ini, mulai terjadi sejak Jumat (17/1) malam kemarin Sampai saat ini hari ini (Minggu) air belum terlihat surut.
Warga setempat, Mansur (56) mengatakan, Bencana Banjir yang menggenangi ratusan hektar sawah di Desa Sinar Pasemah ini, disebabkan jebolnya tanggul sungai WayKetibung dan ditambah lagi meluapnya air suangai dari Way Sekampung. Tanggul yang jebol, diperkirakan lebarnya sekitar 30 Sampai saat ini 40 meter.
“Curah hujan cukup lebat sejak Jumat sore kemarin Sampai saat ini malam, sehingga membuat debit air sungai Way Sekampung dan Way Ketibung meningkat. Akibatnya tanggul Way Ketibung jebol, meluap, dan ratusan hektar sawah milik petani jadi terendam,”kata Ia dilokasi, Minggu (19/1).
Kepala Desa (Kades) Sinar Pasemah, Mustofa mengatakan, ada sekitar 250 hektar sawah yang terendam Bencana Banjir akibat jebolnya tanggul Way Ketibung dan meluapnya air sungai Way Sekampung setelah terjadinya intensitas curah hujan lebat pada Jumat (17/1) sore kemarin Sampai saat ini malam.
“Ratusan hektar sawah yang terendam Bencana Banjir Sebelumnya ditanami padi, usia tanam rata-rata dua minggu dan satu bulan bahkan Sebelumnya melakukan pemupukan. Ketinggian air yang merendam ratusan hektar sawah mencapai dua meter lebih,” kata Mustofa kepada CNNIndonesia.com.
Menurutnya, selama kurun waktu beberapa minggu belakangan ini, intensitas curah hujan cukup lebat. Tempat ratusan hektar sawah yang terendam Bencana Banjir tersebut, memang dekat dengan aliran sungai Way Sekampung dan Way Ketibung.
“Kalau air yang merendam ratusan hektar sawah tidak lekas surut, dipastikan bakal terjadi gagal panen dan petani merugi. Kami berharap, Dinas Pertanian Lampung Selatan dapat Menyediakan bantuan bibit padi untuk mengganti tanaman padi yang terendam Bencana Banjir,” ungkapnya.
Selain merendam ratusan hektar sawah, kata Mustofa, ada sekitar 20 rumah warga Desa Sinar Pasemah di lingkungan Dusun 1 dan 2 yang terendam Bencana Banjir, dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Tempat kediaman warga yang terendam, memang lokasinya tidaklah jauh dari sungai.
“Air yang merendam rumah warga, ada yang Sebelumnya berangsur surut dan ada Bahkan masih terendam. Sebagai antisipasi, warga dievakuasi ke Kantor Desa karena semalam hujan turun lagi meski tidak lebat,” terangnya.
Ia Bahkan mengimbau kepada warga yang tinggal di Tempat tidak jauh dari bantaran sungai atau tanggul, Supaya bisa tetap waspada, berhati-hati dan perhatikan kondisi air meluap Manakala terjadi lagi intensitas curah hujan lebat.
Merujuk pada data dari hasil pantauan Pusdalpos PB BPBD Lampung, terdapat enam wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung terdampak Bencana Banjir akibat intensitas hujan lebat pada Jumat (17/1) sore kemarin Sampai saat ini malam WIB.
Enam wilayah Kabupaten/Kota itu Merupakan Kota Bandarlampung, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Selatan, Lampung Timur, Pesawaran dan Pesisir Barat, sedangkan wilayah paling banyak dan terparah terdampak Bencana Banjir, Dikenal sebagai Kota Bandarlampung di mana ada 19 titik Tempat Bencana Banjir.
(zai/wiw)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA