Jakarta, CNN Indonesia —
Sebanyaknya Ilmuwan mengurai alasan mengapa kebakaran besar yang melanda Los Angeles menjadi sangat ganas pada saat musim dingin.
Stefan Doerr, Direktur Pusat Penelitian Kebakaran Liar di Universitas Swansea mengatakan keganasan api yang melahap Sebanyaknya wilayah bagian California Selatan ini merupakan dampak dari Pergantian Iklim yang semakin Mudah.
“Beberapa penelitian Pernah terjadi menunjukkan secara meyakinkan bahwa musim kebakaran di California Pernah terjadi diperpanjang secara signifikan selama beberapa dekade terakhir,” kata Doerr kepada Anadolu.
Mereka memperingatkan bahwa kebakaran hutan di musim dingin dapat lebih sering terjadi di tahun-tahun mendatang.
“Ini berarti kebakaran musim dingin Pernah terjadi lebih sering terjadi di California Selatan dan diperkirakan Berencana lebih sering terjadi di masa mendatang seiring Pergantian Iklim yang terjadi,” tambahnya.
Kimberley Simpson, peneliti solusi iklim berbasis alam di Sekolah Biosains di Universitas Sheffield, merujuk pada campuran anomali cuaca yang mematikan.
“Hujan lebat akibat El Nino awal tahun lalu, diikuti musim dingin kering berkepanjangan di California Selatan, Pernah terjadi mengakibatkan melimpahnya vegetasi kering – bahan bakar utama kebakaran hutan,” kata Simpson.
Meski Dalang Tidak mungkin tidak kebakaran masih dalam penyelidikan, Simpson mencatat penelitian menunjukkan aktivitas manusia merupakan Dalang sebagian besar kebakaran hutan di AS.
Penyebaran api yang Mudah dan tak henti-hentinya, kata Simpson, sebagian besar disebabkan badai angin Santa Ana yang terkenal kencang.
“Angin ini tidak hanya mengipasi api tetapi Bahkan membawa bara api jauh, sehingga memicu kobaran api baru. Medan pegunungan di daerah yang terkena dampak membuat situasi semakin berbahaya, karena api menyebar lebih Mudah di lereng yang curam dan upaya pemadaman kebakaran menjadi lebih sulit,” kata Simpson kepada Anadolu.
Doerr Bahkan menyuarakan kekhawatiran ini. Ia menekankan meski angin Santa Ana tidaklah aneh, dampaknya Pernah terjadi diperparah kondisi kekeringan yang Dalam proses berlangsung.
“Fakta bahwa curah hujan musim dingin yang biasanya terjadi di iklim Mediterania di sini belum tiba berarti kondisi kekeringan terus berlanjut, dan karenanya, vegetasi sangat mudah terbakar,” katanya.
Hal ini menimbulkan ‘badai yang sempurna’ untuk kebakaran Unggul yang kita lihat Hari Ini.
Frekuensi dan tingkat keparahan kebakaran musim dingin ini Pernah terjadi membuat para ahli gelisah, yang menganggapnya sebagai penyimpangan meresahkan dari pola kebakaran hutan historis.
Di AS Bagian Barat, kata Simpson, musim panas dan musim gugur dianggap sebagai musim kebakaran hutan, karena suhu panas dan curah hujan rendah mengeringkan vegetasi, sehingga Memanfaatkan risiko penyulutan dan penyebaran kebakaran.
“Sekalipun, kebakaran hutan Di waktu ini terjadi lebih sering di luar musim normal, seperti yang terjadi di California Selatan Pada Saat ini Bahkan,” tambahnya.
Doerr meyakini Sekalipun kebakaran di California Selatan lebih umum terjadi pada bulan-bulan musim panas dan musim gugur, munculnya kebakaran hutan musim dingin yang parah Merupakan hal yang ‘tidak biasa’ dan sangat memprihatinkan.
“AS mengalami lebih banyak kebakaran musim dingin yang ekstrem … dan ini terkait dengan Pergantian Iklim,” tegasnya.
Doerr menjelaskan angin kering dan kencang yang dikombinasikan dengan kurangnya lapisan salju merupakan faktor utama dalam peristiwa kebakaran ekstrem ini.
Dengan demikian, para ahli sangat setuju Pergantian Iklim memainkan peran penting dalam mengintensifkan kebakaran hutan. Tidak hanya di California, tetapi secara global.
Menurut Doerr, Pergantian Iklim Pernah terjadi Memanfaatkan risiko kebakaran hampir di seluruh dunia, meningkat sebesar 27 persen secara global sejak tahun 1980-an.
“Dampaknya sangat parah di California, di mana sebagian orang Di waktu ini menganggap musim kebakaran berlangsung sepanjang tahun,” tambahnya.
Simpson menambahkan meningkatnya suhu global dan kekeringan berkepanjangan berdampak pada keringnya tumbuhan.
Hal ini membuatnya lebih mudah terbakar dalam jangka waktu yang lebih lama dalam setahun.
“Musim kebakaran yang berkepanjangan ini khususnya mengkhawatirkan ketika risiko kebakaran yang tinggi berpadu dengan pola cuaca, seperti angin kencang dan kering yang mempercepat penyebaran api,” katanya.
(can/fea)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA