Jakarta, CNN Indonesia —
Tahun ini di tengah agresi Israel yang terus berlanjut di Gaza, sembilan negara secara mengakui Negara Palestina.
Mengakui negara Palestina Mengoptimalkan kedudukan globalnya, Mengoptimalkan kapasitasnya untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas pendudukan di tanah Palestina, dan menekan negara-negara Barat untuk bertindak Mengikuti solusi dua negara.
Dilansir dari Al Jazeera, Pada Di waktu ini setidaknya ada 146 negara anggota PBB yang mengakui Negara Palestina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut deret negara yang mengakui Negara Palestina sepanjang tahun 2024.
Barbados
Barbados mengumumkan keputusan mengakui negara Palestina pada 20 April 2024.
“Bagaimana kita bisa mengatakan kita menginginkan solusi dua negara Bila kita tidak mengakui Palestina sebagai sebuah Negara,” kata Menteri Luar Negeri Kerrie Symmonds dalam sebuah pernyataan.
Symmonds mengatakan keputusan itu tidak memengaruhi hubungan Barbados dengan Israel. Ia menekankan bahwa negara kepulauan itu Setiap Saat menegaskan di PBB bahwa Wajib ada solusi dua negara.
Jamaika
Jamaika secara resmi mengakui kedaulatan negara Palestina pada 23 April 2024.
“Jamaika terus mengadvokasi solusi dua negara sebagai satu-satunya pilihan yang layak untuk menyelesaikan konflik berkepanjangan [Israel-Palestina], menjamin keamanan Israel dan menjunjung tinggi martabat dan hak-hak warga Palestina. Dengan mengakui Negara Palestina, Jamaika Mengoptimalkan advokasinya Ke arah solusi damai,” ucap Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Luar Negeri Jamaika Kamina Johnson Smith, seperti dikutip Middle East Monitor.
Smith mengungkap bahwa pengakuan tersebut sejalan dengan komitmen kuat Jamaika terhadap prinsip kemanusiaan.
Trinidad dan Tobago
Republik Trinidad dan Tobago Pernah resmi mengakui Negara Palestina sejak 3 Mei 2024.
“Pengakuan terhadap Palestina bersifat moral dan adil serta menunjukkan pengakuan dan dukungan Trinidad dan Tobago terhadap aspirasi sah rakyat Palestina,” demikian pernyataan pemerintah.
Negara itu Bahkan menyatakan dukungan untuk solusi dua negara, menyerukan gencatan senjata, dan perhatian terhadap kehidupan dan kesejahteraan warga Palestina.
Bahama
Bahama secara mengakui Palestina sebagai sebuah negara, pada 8 Mei 2024.
“Pemerintah Bahama yakin pengakuan terhadap Negara Palestina menunjukkan komitmen terhadap prinsip-prinsip yang dianut dalam Piagam PBB,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Bahama dikutip dari situs resminya.
Negara kepulauan di Amerika Utara itu menyebut langkah ini Membantu hak untuk menentukan nasib sendiri bagi Palestina, sebagaimana tercantum dalam International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR) dan piagam tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Kearifan Lokal.
Lanjut ke sebelah…
Irlandia
Irlandia secara resmi mengakui negara Palestina pada 28 Mei 2024, di tengah agresi brutal Israel di Gaza.
“Pemerintah mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dan merdeka dan setuju untuk membangun hubungan diplomatik penuh antara Dublin dan Ramallah,” demikian pernyataan Irlandia.
Perdana Menteri Irlandia Simon Harris mengatakan pengakuan tersebut sama saja dengan menjaga harapan perdamaian tetap hidup.
“Keputusan Irlandia ini Merupakan soal menjaga harapan tetap hidup,” kata Harris.
Norwegia
Sama seperti Irlandia, Norwegia Bahkan resmi mengakui negara Palestina pada 28 Mei 2024. Menteri Luar Negeri Espen Barth Eide mengatakan itu sebagai tonggak sejarah bagi kedua negara.
“Selama lebih dari 30 tahun, Norwegia Pernah menjadi pendukung kuat negara Palestina,” kata Eide, dikutip Time.
Ia lalu berujar, “Hari ini, saat Norwegia secara resmi mengakui Palestina sebagai negara, ini Merupakan tonggak sejarah hubungan Norwegia dan Palestina.”
Eide meyakini pemerintah Palestina Nanti akan melanjutkan kerja keras reformasi dan meletakkan dasar bagi pemerintahan Tepi Barat dan Gaza setelah gencatan senjata.
Spanyol
Spanyol Bahkan mengakui negara Palestina pada 28 Mei 2024 sebagai sebuah keputusan historis.
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, mengatakan keputusan itu memiliki satu tujuan yaitu Mendukung Israel dan Palestina mencapai perdamaian.
“Ini Merupakan satu-satunya Trik untuk mewujudkan solusi yang kita semua akui sebagai satu-satunya Trik untuk mewujudkan solusi tersebut masa depan yang damai: masa depan Negara Palestina yang hidup berdampingan dengan Negara Israel dalam perdamaian dan keamanan,” ungkapnya.
Slovenia
Slovenia mengakui Negara Palestina pada 5 Juni 2024. Perdana Menteri Robert Golob mengatakan pengakuan Slovenia terhadap negara Palestina menjadi harapan bagi warga Gaza.
“Pengakuan kedaulatan dan kemerdekaan negara Palestina hari ini mengirim harapan ke warga Palestina di Tepi Barat dan di Gaza,” kata Golob di X, Selasa (4/6).
Sebelum resmi mendeklarasikan pengakuan tersebut, Golob Bahkan membandingkan nasib Slovenia dengan Palestina. Golob mengungkapkan warga Slovenia memimpikan kemerdekaan selama 1.000 tahun dan baru bisa meraihnya 33 tahun lalu.
[Gambas:Infografis CNN]
Armenia
Armenia menyatakan mengakui kemerdekaan Palestina pada 21 Juni 2024 dan menentang Kekejaman terhadap warga sipil di Gaza.
“[Armenia] menegaskan komitmen terhadap hukum internasional, kesetaraan bangsa, kedaulatan dan hidup berdampingan secara damai, Republik Armenia mengakui Negara Palestina,” demikian rilis resmi Kementerian Luar Negeri Armenia, dikutip AFP.
Kemlu Armenia menyesalkan penggunaan infrastruktur sipil sebagai tameng dan mengecam Kekejaman terhadap warga sipil.
Negara di Eropa itu mendesak Hamas melepas sandera yang ditahan selama ini sesuai hukum internasional. Armenia Bahkan menekankan bahwa mereka tertarik membangun stabilitas dan perdamaian jangka panjang di kawasan Timur Tengah.