Jakarta, CNN Indonesia —
Panas ekstrem di Jepang menyebabkan sedikitnya empat orang tewas dalam beberapa hari terakhir.
Sekitar 2.276 orang Bahkan dilarikan ke rumah sakit sejak Juni akibat cuaca panas ekstrem di Jepang.
Semua yang meninggal dunia akibat cuaca panas ekstrem tersebut merupakan para lansia dengan usia 70 tahun ke atas.
Seorang lansia 70 tahun di Jepang ditemukan meninggal dunia setelah memotong rumput di rumahnya pekan lalu. Berikutnya lansia 80 tahun yang tewas saat bekerja di perkebunan.
Pada Minggu (7/7), media lokal Jepang seperti dilansir dari The Guardian melaporkan wanita 90 tahun tewas setelah kolaps di rumahnya. Korban tewas lainnya Merupakan perempuan83 tahun yang ditemukan meninggal saat bekerja di luar terpapar suhu panas ekstrem.
Situasi itu membuat Jepang Mengoptimalkan status waspada terutama bagi para penduduk lansia di tengah serangan udara panas.
Sementara itu, Departemen Pemadam Kebakaran dan Bencana Alam Jepang menyebutkan setidaknya 2.276 orang dilarikan ke rumah sakit akibat serangan panas ekstrem pada pekan terakhir Juni lalu. Sebagian dari pasien merupakan lansia 64 tahun ke atas.
Kantor berita Jepang NHK melaporkan sebanyak 198 orang di Tokyo masuk rumah sakit akibat panas ekstrem pada Minggu (7/7).
Badan Statistik Jepang menyebutkan seperti dilansir dari Japan Times bahwa angka kematian akibat gelombang panas di Jepang meningkat dari rata-rata 201 orang antara 1994-1000 menjadi 1.295 orang dari 2018 Sampai sekarang 2022.
Sebanyak 80-90 persen korban meninggal dunia akibat gelombang panas di Jepang Merupakan para lansia 65 tahun ke atas.
Suhu terpanas di Jepang Di waktu ini Bahkan tembus Sampai sekarang 40 derajat Celsius pada Selasa (9/7), tepatnya di Kota Shizuoka.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA