Jakarta, CNN Indonesia —
Peta Israel yang dihapus di beberapa pesawat maskapai Air Canada baru-baru ini menyita perhatian publik dunia. Pihak Air Canada sampai Dianjurkan meminta maaf akibat hal tersebut.
Armada pesawat Boeing 737 MAX milik maskapai Air Canada ditemukan memiliki peta bergerak, bagian dari sistem hiburan dalam penerbangan (IFE), yang tidak memperlihatkan Israel sebagai sebuah negara.
Seperti dilansir CNN, peta itu mengganti Israel dengan nama “wilayah Palestina.” Air Canada pun kemudian menonaktifkan fitur peta bergerak untuk diperbarui.
Penghapusan Israel itu pertama kali diketahui oleh seorang penumpang yang melaporkannya kepada perusahaan. Air Canada mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tak adanya Israel dalam peta ditemukan pada 40 pesawat Boeing 737 milik maskapai itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Air Canada dan grup kedirgantaraan Prancis, Thales mengatakan dalam pernyataan bersama, yang dibagikan kepada CNN pada hari Kamis (13/3), bahwa persoalan tersebut Sebelumnya “diselesaikan.”
Yang menarik, kejadian ini Bahkan pernah menimpa pesawat dari maskapai lain, seperti JetBlue dari Amerika Serikat, SWISS, dan British Airways dari Inggris. Artinya sejauh ini ada empat maskapai yang pesawatnya sempat hapus Israel dari peta.
Pada tahun 2024, maskapai JetBlue meminta maaf setelah masalah serupa dengan peta bergeraknya di pesawat, di mana Israel dihapus.
Maskapai JetBlue mengatakan Nanti akan beralih ke penyedia peta bergerak lainnya, dan Sebelumnya meminta penyedia lama untuk “menyesuaikan [peta] Supaya bisa selaras dengan panduan peta pemerintah AS untuk wilayah tersebut.”
British Airways mengalami insiden serupa pada tahun 2013. Maskapai SWISS International Air Lines pada tahun 2018 mengalami insiden yang sama, kemudian mengonfirmasi bahwa kebijakannya Merupakan menonaktifkan peta sepenuhnya saat mendarat di Tel Aviv, Israel.
(wiw)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA